Awal yang muram untuk membuka hari
Sesuram sketsa abstrak terakhir yang kubuat
Entah pada apa ku menjejak
Tak ada bekas yang pasti dalam remang-remang kehidupan
Mana matahari?
Pagi yang sepekat kubangan tinta kelabu
Tanpa menjatuhkan tangisnya setetespun
Yang melumuri bumi dengan bayang-bayang sekarat
Hanya bisa membuatku membeku di ladang kemalasan
Mana angin hangat?
Hanya tertebar milyaran atom es di nusa
Tak terlihat, tak terdengar, bahkan tak sadar sedalam apa ia merasuk
Menghujamkan jutaan massa di kelopakku
Memerah-pekatkan korneaku hingga tak kukenali lagi
Meringkukkanku dalam mimpi yang sesak
Kebekuan yang menusuk ini...
Hanya membuatku terkapar tak berdaya
Aku tidak butuh
Hapus saja kelabu dari cakrawala
Berikan aku matahari
Agar bisa memaksaku bangun dari tahta kemalasanku
Berikan aku angin hangat
Agar bisa menghempaskan jutaan massa yang menimbun kelopakku
Hingga ku bisa melangkah
Mengiringi sang waktu...
2 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar